Kisah Tim Evakuasi Santri Terjebak Runtuhan Pesantren Selama 48 Jam

Daftar isi:
Ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur telah menimbulkan perhatian luas di masyarakat. Insiden tragis ini terjadi saat santri sedang melaksanakan Salat Ashar pada Senin sore, menyebabkan banyak korban terjebak di dalam reruntuhan.
Proses evakuasi yang dimulai sejak kejadian berlangsung mengalami banyak tantangan. Tim penyelamat bekerja tanpa lelah untuk mengeluarkan para korban yang terjebak, berjuang melawan kondisi yang sulit dan waktu yang terus berjalan.
Dengan doa dan harapan dari masyarakat, beberapa korban berhasil diselamatkan, menunjukkan kekuatan solidaritas dalam menghadapi bencana.
Kronologi Kejadian Ambruknya Gedung di Ponpes Al Khoziny
Pada Senin, 29 September, sekira pukul 16.00 WIB, gedung tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk. Saat itu, ratusan santri sedang beribadah, menambah jumlah korban saat bangunan runtuh.
Terdapat 104 orang yang terdata sebagai korban, dengan enam orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Sebagian korban berhasil dievakuasi pada hari berikutnya, namun masih ada sebagian yang terjebak di dalam reruntuhan.
Tim Basarnas dan DPKP Kota Surabaya memulai pencarian dengan optimisme tinggi, mengandalkan peralatan dan teknik penyelamatan terkini. Mereka berfokus pada titik-titik yang dianggap paling mungkin ada korban yang masih hidup.
Proses Evakuasi Korban Ambruknya Gedung
Proses penyelamatan berlangsung dengan cermat, mempertimbangkan keselamatan tim dan korban. Selain menggunakan alat berat, tim juga menjalin komunikasi dengan beberapa korban yang terjebak, termasuk Syahlendra Haical R. A yang berusia 13 tahun.
Pengalaman tim saat berinteraksi dengan para korban menunjukkan keberanian dan harapan, di mana mereka terus memberi semangat agar tetap bertahan. Kontak yang dilakukan lewat celah-celah runtuhan menjadi cara yang efektif untuk menjaga semangat korban.
Tim juga harus berhadapan dengan berbagai kendala seperti terhalang puing-puing dan kesulitan medan yang menantang membuat evakuasi tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Kondisi Korban dan Penanganan Medis
Setelah berhasil dievakuasi, Haical yang terlihat lemah segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Tim medis melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada luka serius yang mengancam nyawanya.
Dokter yang menangani Haical mengkonfirmasi bahwa meski ada beberapa lecet dan tubuhnya terlihat lemas, kondisi kesehatan secara keseluruhan cukup stabil. Proses observasi dilakukan untuk memastikan pemulihan yang maksimal.
Hal ini mencerminkan pentingnya penanganan medis tepat waktu dalam situasi darurat, yang bisa membantu menyelamatkan nyawa dan memberikan harapan baru bagi korban.
Dampak Sosial dan Sebaran Informasi
Insiden ini telah menarik perhatian media nasional dan masyarakat luas, menciptakan gelombang dukungan bagi keluarga korban. Melalui saluran media sosial dan platform berita lainnya, masyarakat diajak untuk berdoa dan memberikan dukungan moral.
Pemangku kepentingan, termasuk pemerintah setempat dan organisasi kemanusiaan, bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada korban dan keluarganya. Aksi solidaritas ini menunjukkan kepedulian kolektif dalam menghadapi musibah.
Pentingnya edukasi tentang safety building dan persiapan menghadapi bencana juga semakin ditekankan, guna mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now