Profil Afriansyah Noor, Wamenaker Jokowi yang Kembali Dilantik di Kabinet Merah Putih

Daftar isi:
Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat negara pada Rabu, 17 September 2025. Salah satu yang dilantik adalah Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Pelantikan ini memberikan tanda awal bagi perubahan dalam struktur pemerintahan, terutama di bidang ketenagakerjaan dan jaminan produk halal. Perubahan ini mencerminkan dinamika politik yang berlangsung dalam pemerintahan saat ini.
Afriansyah Noor sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Posisi ini sebelumnya diisi oleh Immanuel Ebenezer, yang telah dicopot dari jabatannya akibat terjerat kasus hukum yang berkaitan dengan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Menurut sumber, Afriansyah memiliki pengalaman politik yang cukup matang, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada era pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah saat ini mencari sosok yang sudah teruji untuk mengisi posisi kunci dalam kabinet.
Pria kelahiran Jambi pada 20 April 1972 itu adalah cucu dari pengusaha ternama Sidi Tando, yang terkenal pada era 1950-an. Pendidikan awal Afriansyah dihabiskan di Lubuk Linggau, Sumatera Barat, dan ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN 5 Lubuk Linggau sebelum melanjutkan ke SMAN 4 Jambi.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya pada 1990, Afriansyah melanjutkan pendidikan di bidang Teknik di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dan meraih gelar sarjana pada 1997. Namun, perjalanan kariernya dimulai lebih awal ketika ia bekerja sebagai pengawas proyek di PT Nusa Raya Cipta.
Perjalanan Karir Politik Afriansyah Noor Hingga Menjadi Wamenaker
Afriansyah Noor memulai karir di dunia politik dengan bergabung bersama Partai Bulan Bintang (PBB) pada 1998. Sejak saat itu, ia menanjak dalam karir politiknya dan menjadi salah satu tokoh yang diperhitungkan di partai tersebut. Melalui berbagai jenjang, ia berhasil membangun jaringan yang luas di kalangan politikus lainnya.
Beliau telah mencalonkan diri sebanyak empat kali untuk posisi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Usahanya serta ketekunan yang ditunjukkan selama ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya berkeinginan untuk menempati posisi, tetapi juga memberikan kontribusi bagi bangsa.
Dengan pelantikan ini, banyak yang berharap Afriansyah dapat membawa perubahan positif di sektor ketenagakerjaan. Tantangan di bidang ini sangat besar, terutama di tengah perkembangan teknologi dan perubahan pasar tenaga kerja. Ia diharapkan mampu menciptakan kebijakan yang dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh masyarakat.
Di sisi lain, pengalaman Afriansyah sebagai Wakil Kepala BPJPH juga menjadi modal berharga dalam mengelola program jaminan produk halal. Dengan latar belakang ini, ia diharapkan mengambil langkah strategis yang dapat meningkatkan kualitas produk halal di Indonesia serta memperkuat sistem yang sudah ada.
Dampak Pelantikan Terhadap Kebijakan Ketenagakerjaan di Indonesia
Pelantikan Afriansyah Noor sebagai Wamenaker diharapkan membawa angin segar bagi kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia. Dengan latar belakang akademis dan pengalaman yang matang, dia memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan. Salah satu fokus utama diharapkan adalah reformasi terkait sistem ketenagakerjaan yang bisa lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
Selama ini, banyak pekerja Indonesia yang menghadapi ketidakpastian dalam dunia kerja, baik dari segi upah maupun keamanan kerja. Reformasi yang dapat memastikan perlindungan bagi para pekerja, termasuk dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja, menjadi prioritas utama. Kebijakan yang efektif akan sangat dibutuhkan agar sektor ketenagakerjaan Indonesia dapat lebih kompetitif.
Kendala lain yang mungkin dihadapi Afriansyah adalah integrasi program pelatihan dan pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Membangun kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri menjadi sangat penting, agar lulusan dapat memenuhi kebutuhan yang ada di lapangan serta mengurangi angka pengangguran.
Tantangan selanjutnya adalah menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja, terutama di kalangan muda. Dalam menghadapi era digital, keterampilan yang relevan dengan teknologi informasi harus ditanamkan sejak dini. Oleh karena itu, kebijakan yang proaktif dalam menciptakan peluang baru sangatlah diperlukan.
Pandangan Masyarakat Terhadap Pelantikan Afriansyah Noor
Reaksi masyarakat terhadap pelantikan ini bervariasi, mulai dari antusiasme hingga skeptisisme. Beberapa elemen masyarakat mengapresiasi pengalaman dan latar belakang politiknya yang dianggap mampu menjalankan tugas dengan baik. Namun, ada juga suara yang mempertanyakan efektivitasnya mengingat tantangan yang harus dihadapi di sektor ketenagakerjaan.
Segmen masyarakat yang optimis berharap bahwa pelantikan ini akan membawa perubahan nyata dalam kebijakan terkait ketenagakerjaan, terutama bagi kalangan pekerja yang selama ini terpinggirkan. Mereka menilai pengalaman Afriansyah bisa membawa perspektif baru dalam pengaturan kondisi kerja yang lebih baik.
Di sisi lain, skeptis terhadap pelantikan ini muncul akibat kekecewaan terhadap kebijakan-kebijakan terdahulu yang tidak membawa perubahan signifikan. Masyarakat menunggu aksi nyata dari Afriansyah untuk melihat apakah ia mampu memberikan solusi konkret terhadap masalah ketenagakerjaan yang ada di Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat akan terus memantau kinerja Afriansyah Noor sebagai Wamenaker. Komitmennya untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan akan diuji oleh berbagai tantangan yang ada. Hanya tindakan nyata dan hasil yang dapat memuaskan harapan masyarakat.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now