Menko Zulkifli Hasan Anjurkan Masyarakat Tidak Panic Buying, Harga Pangan Masih Stabil
Daftar isi:
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkilfi Hasan, memberikan pernyataan tegas terkait ketersediaan stok pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Dalam waktu-waktu kritis seperti ini, penting untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi tanpa mengalami gejolak harga yang signifikan.
Menyusul pernyataan tersebut, Zulkilfi menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas pangan. Ketersediaan beras dan jagung yang memadai dipastikan dapat memenuhi permintaan selama periode perayaan.
Dia mengungkapkan, cadangan beras pemerintah telah mencapai angka yang membanggakan, yaitu 4 juta ton. Jumlah ini tentunya memberikan rasa aman bagi masyarakat menjelang perubahan tahun. Selain beras, jagung juga tersedia dalam jumlah yang cukup sebagai sumber pangan ternak.
Zulkifli mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan. Dengan cadangan pangan yang ada, diharapkan tidak ada panic buying, yang bisa menyebabkan harga naik secara tidak wajar.
Dia menjelaskan bahwa jenis pangan seperti telur, ayam, hingga ikan juga berada dalam kondisi yang baik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketika semua ini digabungkan, situasi pangan nasional tampak dalam keadaan yang stabil.
Stok Pangan yang Memadai untuk Merayakan Natal dan Tahun Baru
Dalam wawancara yang dilakukan, Zulkilfi memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai stok pangan. Ia menjelaskan bahwa saat ini, tidak hanya beras yang cukup, tetapi juga sumber karbohidrat lainnya seperti jagung. Dengan surplus 4,7 juta ton untuk produksi beras hingga Desember, pemerintah siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menjelang momen Nataru, ketersediaan pangan menjadi titik fokus. Ketika permintaan meningkat, penting untuk pemerintah untuk siap dengan langkah-langkah yang tepat. Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok pangan saat ini lebih dari cukup.
“Jadi, kita mendorong masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan. Saat ini, baik telur, ayam, dan ikan berada dalam jumlah yang optimal dan mencukupi permintaan pasar,” ujarnya. Ini adalah langkah penting untuk menjaga ketenangan di pasar sekaligus mencegah lonjakan harga yang tidak diinginkan.
Ketersediaan yang mencukupi ini diharapkan dapat menstabilkan harga selama periode perayaan. Zulkifli menyatakan bahwa harga pangan dapat terjaga dalam tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini menjadi sangat penting agar masyarakat dapat merayakan tanpa khawatir tentang harga yang melambung.
Pengawasan Harga untuk Menjaga Kestabilan
Namun, kondisi pasar tidak selalu berkembang tanpa tantangan. Zulkifli mengakui bahwa ada beberapa jenis pangan yang mengalami sedikit kenaikan harga akibat peningkatan permintaan. Meskipun demikian, pangannya belum melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kenaikan harga masih berada dalam batas yang wajar, dan pemerintah akan terus memantau perkembangan ini. Misalnya, harga ayam masih di angka Rp 40 ribu, dan telur di Rp 32 ribu,” tambahnya. Pengawasan ini tentunya sangat diperlukan untuk mencegah konsumen dari dampak yang merugikan.
Pemerintah akan terus berupaya mengendalikan harga agar tidak melampaui HET. Dengan cara ini, masyarakat dapat lebih tenang dalam berbelanja, terutama di saat-saat menjelang perayaan.
“Kita harus tetap waspada. Meskipun harga saat ini bisa dikatakan stabil, pemantauan terus akan dilakukan agar tren harga tetap terjaga. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tegas Zulkifli.
Langkah-Langkah untuk Mencegah Panic Buying
Mengenai isu panic buying, Zulkifli menyampaikan pentingnya untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen. Di tengah ketidakpastian, masyarakat seringkali mengambil tindakan berlebihan untuk menyimpan barang, yang justru meningkatkan tekanan pada pasar.
“Pendidikan masyarakat mengenai ketersediaan pangan dan cara berbelanja yang bijak harus terus dilakukan. Masyarakat harus tahu bahwa persediaan cukup, sehingga tidak perlu khawatir berlebihan,” ujarnya. Ini juga termasuk cara untuk menjaga kestabilan harga dalam jangka panjang.
Dalam situasi ini, komunikasi antara pemerintah, produsen, dan konsumen menjadi sangat penting. Langkah ini mendukung pengertian yang lebih baik tentang keadaan pasar dan ketersediaan barang. Dengan keterbukaan informasi, diharapkan dapat mengurangi perasaan panik yang sering terjadi di kalangan masyarakat.
Selain itu, dengan menjaga kepercayaan publik, pemerintah juga dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan krisis pangan. Hal ini adalah langkah strategis untuk memastikan semua lapisan masyarakat merasa nyaman dan aman dalam menghadapi momen penting tersebut.
Dengan semua langkah ini, diharapkan perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan lancar dan aman. Masyarakat diharapkan dapat merayakan dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan, tanpa harus menghadapi kekhawatiran akan ketersediaan pangan.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now









