Alasan Istana Bentuk Tim Khusus untuk Koordinasi Penyelenggaraan MBG
Daftar isi:
Juru Bicara Istana dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan di balik pembentukan tim khusus untuk mengkoordinasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tim ini hadir untuk mendukung Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjalankan fungsinya sehari-hari, memastikan program tersebut terlaksana dengan baik dan efektif.
Prasetyo menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai sektor dan kementerian dalam pelaksanaan program ini. Ia berharap dengan adanya tim koordinasi, pelaksanaan MBG bisa lebih terarah dan terintegrasi, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas.
“Tim koordinasi initelah menjadi solusi untuk memperkuat tata kelola pelaksanaan MBG,” ungkapnya. Penekanan pada kerjasama lintas sektor mencerminkan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah gizi yang dihadapi oleh masyarakat.
Pentingnya Pendekatan Terintegrasi dalam Program Gizi Nasional
Pembangunan gizi yang baik memerlukan pendekatan yang terintegrasi, mulai dari penyuluhan hingga distribusi pangan bergizi. Tim ini berfungsi untuk menjamin semua elemen dalam program MBG bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
Prasetyo menjelaskan bahwa tim koordinasi memiliki peran vital dalam memastikan semua kementerian yang terlibat dapat berbagi informasi dan sumber daya. Dengan cara ini, mereka dapat mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul selama pelaksanaan program.
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah kualitas dan keandalan data gizi yang dikumpulkan. Tim koordinasi diharapkan dapat mendorong pengumpulan data yang akurat dan bermanfaat untuk perencanaan dan evaluasi program.
Struktur dan Tugas Tim Koordinasi Makan Bergizi Gratis
Struktur tim koordinasi ini dirancang untuk memastikan efektivitas dan efisiensi operasional dalam pelaksanaan program. Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin kegiatan tersebut.
Nanik akan memimpin rapat rutin minimal dua kali sebulan, yang akan menjadi sarana untuk membahas perkembangan pelaksanaan MBG. Setiap rapat tersebut juga akan menjadi kesempatan untuk mengevaluasi kemajuan dan merumuskan langkah strategis selanjutnya.
Selain Nanik, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan juga akan turut mendampingi sebagai wakil ketua pelaksana harian. Pembagian tanggung jawab ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah pelaksanaan program secara keseluruhan.
Menghadapi Tantangan Gizi di Masyarakat Indonesia
Tantangan gizi di Indonesia sangat beragam dan kompleks. Dari stunting hingga obesitas, masalah gizi harus ditangani dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi langkah awal untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut.
Pemerintah menyadari bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, program ini juga akan menyasar aspek edukasi dan penyuluhan agar masyarakat dapat memahami dan menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi program ini tidak hanya memerlukan dukungan dari pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat. Tim koordinasi diharapkan dapat membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan komunitas lokal, untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








