Gandeng Danantara dan Himbara untuk Pembiayaan Pembangunan SPPG
Daftar isi:
Badan Gizi Nasional (BGN), Danantara, serta bank-bank Himbara baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendukung pembiayaan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kerjasama tersebut dicanangkan untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) demi meningkatkan gizi masyarakat.
Pada pertemuan yang berlangsung di Menara Danantara, Jakarta, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pembiayaan menjadi faktor kunci dalam pembangunan lebih dari 14.000 SPPG yang sedang dipersiapkan. Ia menargetkan bahwa seluruh proses ini bisa selesai pada akhir Desember tahun ini.
“Ada beberapa pihak yang sudah mengajukan permohonan pembiayaan ke bank Himbara untuk menyelesaikan 14.000 SPPG,” ujar Dadan saat konferensi pers yang diadakan pada hari Sabtu.
Kepentingan Pembiayaan dalam Membangun SPPG di Seluruh Indonesia
Kebutuhan akan SPPG di Indonesia sangat mendesak, terutama dalam konteks masalah gizi yang masih menjadi tantangan besar. Pembiayaan dari berbagai sumber diperlukan agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
Dadan juga menekankan bahwa ketergantungan pada anggaran pemerintah nasional (APBN) saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Dengan dukungan pendanaan yang saling menguntungkan, diharapkan SPPG dapat hadir di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil. Ini akan memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan gizi yang seimbang dan bergizi.
Pentingnya Kolaborasi untuk Mempercepat Program Makan Bergizi Gratis
Kolaborasi antar berbagai lembaga menjadi sangat penting dalam mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menekankan pentingnya tata kelola selama proses ini agar semua pihak dapat bertanggung jawab.
Rosan juga menambahkan bahwa Danantara berkomitmen untuk menjaga standar tata kelola perusahaan. Dengan langkah tersebut, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan cepat tanpa mengabaikan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Perwakilan dari sejumlah bank, termasuk Bank BRI dan Bank Mandiri, hadir dalam kesempatan tersebut, menandakan bahwa keterlibatan sektor perbankan juga sangat diperlukan dalam mengelola pendanaan ini.
Pengaruh Penyaluran Dana Terhadap Keberhasilan Program
Dadan menjelaskan bahwa pengelolaan dana untuk program MBG sangat bergantung pada keterlibatan perbankan. Penyaluran dana dilakukan langsung dari KPPN ke virtual account masing-masing SPPG, sehingga prosesnya lebih efisien dan akuntabel.
“Dengan cara ini, dana yang dialokasikan untuk program tidak melalui rekening BGN, tetapi langsung masuk ke SPPG. Saat ini, sebanyak Rp39 triliun telah disalurkan melalui virtual account ini,” tambahnya.
Praktik ini diharapkan dapat meminimalisir risiko penyalahgunaan dana dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak. Hal ini juga menunjukkan komitmen semua pihak untuk mewujudkan tujuan program.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








