Rahasia Hidup Sehat Jelang Usia Satu Abad, Bahagia Tanpa Banyak Pantangan
Daftar isi:
Aktivis Perempuan Prof. Dr. Saparinah Sadli merupakan contoh nyata dari semangat hidup yang tak tergoyahkan, terutama menjelang usia satu abad. Di usianya yang telah memasuki 99 tahun, beliau masih tetap aktif dan berkontribusi di lingkungan sekitarnya.
Menurutnya, hidup sehat bukan sekadar soal fisik, melainkan juga mental. Dengan menjalani rutinitas harian yang sederhana, ia mampu mempertahankan kemandirian yang luar biasa meski di usia yang sangat lanjut.
Diakui oleh banyak orang, usia yang mendekati seratus tahun sering kali dianggap sebagai fase hidup yang penuh batasan. Namun, bagi Saparinah, batasan tersebut seolah tidak ada. Rutinitasnya meliputi bangun pagi, menikmati secangkir kopi hitam tanpa gula, membaca buku, dan berdiskusi ringan dengan asisten rumah tangga.
“Saya menjalani kehidupan ini dengan seadanya. Apapun yang ada, saya terima dan nikmati. Tidak ada larangan dalam pola makan saya,” ujarnya. Sikapnya ini mencerminkan pandangan hidup yang menekankan pada penerimaan atas apa yang ada dalam hidupnya.
Bagi Saparinah, kebahagiaan bukan semata-mata berasal dari hal-hal yang mewah, melainkan dari penerimaan atas hidup itu sendiri. Dalam usianya yang tidak muda lagi, ia merasa bersyukur masih hidup mandiri dan dikelilingi orang-orang yang memperlakukannya layaknya keluarga.
Kehidupan yang sederhana ini juga mencerminkan apa yang sering disebut sebagai “penuaan yang sukses”. Penuaan yang dimaksud adalah diisi dengan rasa syukur, makna, dan hubungan yang tulus kepada orang lain.
Suatu ketika, Saparinah ditanya tentang rahasia di balik usianya yang sangat panjang dan tetap energik. Ia menjawab dengan tegas, “Tidak ada rahasia. Saya hanyalah seseorang yang tidak pernah memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat saya lakukan.”
Bu Sap sudah menjadi saksi hidup bagi perjalanan panjang ilmu psikologi dan gerakan perempuan di Indonesia. Terbaru, namanya diabadikan oleh civitas akademika Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dalam ruang yang baru saja direnovasi: “Lobby Saparinah Sadli.”
Penghormatan ini bukan hanya ditujukan kepada namanya, melainkan juga terhadap nilai-nilai, kerja keras, dan keteladanan yang telah ia tunjukkan sepanjang hidupnya. “Saya merasa beruntung, meskipun sudah tua, saya masih diingat dan diperhatikan,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Filosofi Hidup yang Membentuk Karakterku
Hidup sederhana menjadi mantra yang selalu dipegang teguh oleh Saparinah. Ia percaya bahwa kesederhanaan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup. Tidak perlu berkompromi dengan kemewahan, karena kebahagiaan sejati ada pada penerimaan apa adanya.
Setiap paginya, ia bangun tanpa terburu-buru, memberi waktu untuk dirinya sendiri. Dengan menyesap kopi hitam yang pekat, ia menyadari bahwa setiap momen berharga dan tidak boleh disia-siakan. “Ritual kecil ini membuat saya merasa hidup,” tuturnya.
Selain itu, Saparinah juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai hubungan personal. Baginya, interaksi dengan orang lain bisa memberikan semangat dan kebahagiaan yang tiada tara. “Selalu ada sesuatu yang bisa dibahas, baik dengan asisten rumah tangga hingga teman-teman lama,” katanya.
Kesederhanaan dalam hidup adalah cermin dari prinsipnya dalam menjalani setiap aspek kehidupan. Beliau percaya bahwa mengambil langkah kecil bisa membawa dampak besar di kemudian hari, khususnya dalam membangun karakter diri. “Kita tidak bisa berharap mendapatkan sesuatu yang besar tanpa usaha kecil terlebih dahulu,” ujarnya.
Secara keseluruhan, pandangan hidup Saparinah menciptakan lingkungan positif di sekitarnya. Dengan sentuhan kasih sayang dan rasa syukur, ia mampu menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak.
Pengalaman dan Perjalanan Panjang dalam Hidupku
Mengulik setiap langkah kehidupan Saparinah, kita akan menemukan banyak pelajaran berharga. Ia telah melalui berbagai pengalaman yang membentuknya menjadi sosok yang sekarang. Sejak awal perjalanannya di dunia akademik, minatnya di bidang psikologi aktif membawanya kepada banyak mahasiswa dan penggiat perempuan.
Melalui pengabdian yang panjang, ia berhasil memotivasi banyak perempuan untuk bangkit dan berdaya. Perjuangannya dalam hak asasi manusia, khususnya hak perempuan, menjadi salah satu landasan penting dalam kariernya. “Setiap perempuan berhak untuk didengar suaranya,” tegasnya.
Balutan pengalaman tersebut juga membawanya berkiprah di berbagai organisasi. Ia berinteraksi dengan banyak aktifis dan akademisi, yang kemudian membentuk komunitas yang kuat dalam advokasi hak-hak perempuan. “Kita harus menjadi jembatan bagi mereka yang tak bersuara,” ujarnya.
Menjadi saksi hidup dari berbagai perubahan sosial adalah hal yang sangat berharga. Di usianya yang hampir satu abad, Saparinah masih aktif berkumpul dengan generasi muda, berbagi pendapat, dan saling belajar satu sama lain. “Hidup harus terus berlanjut meski kita telah berusia lanjut,” katanya.
Dari pengalaman hidupnya, Saparinah terus memberikan inspirasi bagi banyak orang. Setiap kisah hidupnya menjadi cerminan bagi mereka yang ingin terus berjuang dalam menggapai mimpi, tanpa menghiraukan batasan yang ada.
Nilai-Nilai yang Diterapkan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Saparinah sangat menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan ketulusan. Ia percaya bahwa setiap tindakan harus dilakukan dengan itikad baik. “Integritas adalah fondasi untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai,” ujarnya.
Kemandirian adalah satu lagi nilai yang sangat dijunjungnya. Meski usia telah menggerogoti fisiknya, ia tetap menekankan pentingnya untuk selalu mandiri. “Saya ingin bisa menjalani hidup sendiri tanpa merepotkan orang lain,” katanya dengan sikap optimis.
Begitu banyak pelajaran yang bisa dipelajari dari cara hidup dan filosofi Saparinah. Dalam pandangannya, setiap orang memiliki kapasitas untuk memberikan yang terbaik dalam hidupnya. “Kita hanya perlu percaya pada diri sendiri dan berusaha untuk menciptakan perubahan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga bisa menjadi contoh dari kehidupan yang bersahaja. Kesederhanaan bukan berarti kekurangan, justru itu adalah kelebihan. “Dengan hidup sederhana, kita bisa lebih menghargai hidup dan orang-orang di sekitar kita,” ujarnya.
Memahami nilai-nilai tersebut merupakan langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Dengan mengembangkan sikap positif, kita bisa menjalani kehidupan penuh makna, seperti yang diinspiraskan oleh Saparinah.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now











