Lini Tengah Timnas Indonesia Dinilai Lemah Kluivert Dapat Kritikan Pedas

Daftar isi:
Kekalahan tipis Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dalam laga perdana Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tentu menjadi sorotan banyak pihak. Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni, mengungkapkan bahwa lini tengah Garuda menjadi titik lemah yang krusial dalam kekalahan 2-3 tersebut.
Laga yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, menampilkan permainan yang cukup terbuka dan menarik dari kedua tim. Namun, Kusnaeni mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk meraih kemenangan, tetapi kesalahan individu justru menjadi faktor utama yang membawa mereka pada kekalahan.
“Kekalahan timnas Indonesia di laga pertama kualifikasi patut disayangkan. Kita sebetulnya punya kesempatan menang, tetapi karena banyak kesalahan sendiri, hasil akhir tidak memuaskan,” ujarnya kepada media.
Menganalisis Blunder Fatal Para Pemain Indonesia Pada Laga Melawan Arab Saudi
Kusnaeni menjelaskan lebih dalam bahwa ketiga gol yang dicetak oleh Arab Saudi tidak terlepas dari kesalahan yang dilakukan para pemain Indonesia. Gol pembuka terjadi akibat blunder Marc Klok, sementara untuk gol kedua dan ketiga, Yakob Sayuri gagal mengantisipasi pergerakan Feras Al Buraikan, yang juga menghasilkan penalti.
Kesalahan individu ini sangat merugikan, karena memberikan momentum bagi tim lawan untuk mengembangkan permainan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa para pemain harus lebih fokus dan disiplin dalam menjalankan tugas mereka di lapangan.
Lebih lanjut, Kusnaeni menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama antar pemain. Keberhasilan sebuah tim tidak hanya bergantung pada kemampuan individu tetapi juga pada bagaimana mereka berkolaborasi untuk menghadapi lawan yang kuat.
Performa Duet Gelandang yang Tidak Optimal dalam Laga Melawan Arab Saudi
Kusnaeni juga menyoroti performa duet gelandang bertahan, yaitu Joey Pelupessy dan Marc Klok, yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi. Keduanya sering kalah dalam duel, sehingga gagal mengendalikan permainan di lini tengah yang memberikan ruang bagi Arab Saudi untuk mendominasi pertandingan.
“Game plan yang telah disusun tidak dapat dieksekusi dengan baik dalam laga tersebut. Duet gelandang bertahan tampil kurang maksimal dan seringkali kalah dalam duel,” imbuhnya.
Hal ini sangat berdampak pada kemampuan tim untuk mengontrol permainan, terutama di babak pertama, yang memberikan keleluasaan bagi Arab Saudi untuk mengatur ritme permainan. Keseimbangan permainan pun tampak timpang akibat lemahnya lini tengah.
Strategi Tim yang Perlu Dievaluasi Setelah Kekalahan dari Arab Saudi
Setelah menganalisis kekalahan ini, evaluasi strategi menjadi langkah penting untuk menghadapi pertandingan mendatang. Pelatih dan para pemain harus sepakat untuk memperbaiki aspek taktis yang kurang berjalan dengan baik. Pemahaman tentang peran masing-masing di lapangan perlu ditingkatkan agar kesalahan serupa tidak terulang di laga-laga berikutnya.
“Komunikasi di lapangan sangat penting. Pemain harus lebih peka terhadap situasi dan saling membantu satu sama lain untuk mengantisipasi serangan dari lawan,” ungkap Kusnaeni.
Setiap pemain harus siap untuk beradaptasi dan mengambil tanggung jawab lebih dalam menjalankan strategi yang diterapkan pelatih. Kombinasi antara disiplin, latihan yang intensif, dan semangat juang akan menjadi kunci untuk memperbaiki performa tim.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now